Kamis, 27 Oktober 2011

Disini, Kugemakan Namamu #Jika kau ingin tahu


*Jika kau ingin tahu, untaian kata ini tercipta dari rasa putus asa dan rasa lelahku menyembunyikan namamu. Akhirnya, kuteriakkan namamu melewati bibirku membiarkan semesta tahu. Jelas, namun tak lantang, aku tak seberani itu. Namamu tertera di balik untaian bait ini, jika kau mau menyibak sedikit misteri dibalik nya.

Satu nada lagi menggema dalam neuron saraf ku,
Nada-nada yang telah berjumlah ribu semenjak pertama kalinya melafalkan namamu,
Mereka bermelodi membait lagu,
Tentang kamu dan diriku,

Masihkah mampu aku menundukan pandanganku,
Ketika dua bola matanya menangkap bayangan akan hadirmu,
Meski hanya distorsi bulan di danau semu,
Dan juga bayangan ungu di ilalang yang berderu,

Aku tertawa dalam hening, sinis,
Karena malu akan ketidaksanggupanku meraihmu, dan segala tipu khayalku,
Kau jauh tak tergapai, tak tersapa, bahkan terkadang abstrak,
Lapisan langit ke delapan, dan kedalaman bumi yang kedelapan pula, fatamorgana,

Empat purnama kulewatkan dalam bayang-bayang tentang hadirmu,
Sudah selama itu pula aku hilang dalam kerang kecilku, hanyut dalam kesendirianku,
Aku diam di dalam tempat berlindungku dari hujaman senyum sabitmu,
Aku sendu di dalam rinduku untuk menatapmu, menatap sinar mata almondmu,

Aku berdiri lunglai, terkadang kokoh dan sering pula jatuh,
Merekam tiap gerak syahdumu di titian persimpanganku,
Tak berarti lagi tiap arah mata angin yang aku tahu,
Utara, Timur, Selatan, Barat, dan Dikokohnya rengkuhanmu, Mata Angin Kelima,

Ketika semua ketidakmungkinan membalik menjadi nyata,
Dan ketika seketika tubuhmu membalik ke arahku,
Kubiarkan jagat raya tahu,
Jika aku disini, menunggumu di persimpanganku,
Maka, berbaliklah,,,,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar