Senin, 24 Oktober 2011

Menggenggam Sebuah Janji #entahlah, apakah memang itu sebuah janji, atau hanya diriku yang mengelabui diri ????

Bulan selalu tersenyum ketika didapati aku di dekat jendelaku,,
Dia tahu, bahwa aku akan siap bercerita untuknya,,
Aku bahagia bersahabat denganmu, bulanku,,,,

Kutatap lengkung separuh bulanku,,
Ku bisikkan untaian rindu,,

"Ia mengirimkanku sebuah janji atau mungkin bukan, entahlah,, tapi itu saja mampu membuatku haru",, ceritaku pada bulan,,

"Siapa ?" tanya bulan tak mengerti,
"Dia, kau tahu pasti siapa", aku tersipu,,
Bulan tersenyum, ia tahu,,,

"Sekarang giliranmu untuk membuatku melepas rindu", pintaku
"Katakanlah," Tulus, bulan menjawab

"Hadirkan dia,",,

Dan kemudian,,
Sinar mata itu menjelma,
Lengkung senyum itu terbias,
wajah itu ada,,
meski hanya bayangan, bayangan yang ku rindukan,,

Dan kami benar-benar menatap bulan, bintang, awan, planet, meteor, ikarus, segalanya,, benar-benar segalanya,,,,
Meski bukan cerita Cinderela, ia tetap harus pergi, tanpa meninggalkan apapun, walau hanya sepatu kaca seperti cerita dongeng itu,, Ia hilang "plop" tanpa kiasan,,,

Aku masih di jendela ku, menatap bulanku dengan haru,,
"Terimakasih bulanku",, bulir itu mengalir karena bahagiaku,,
"Untukmu selalu", bisiknya,, mengusap airmataku.

Sungguhkah ia berharap menatap bulan bersamaku ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar